Fenomena Alam Gunung Meletus di Indonesia, tingkat bencana alam sangat besar, mulai dari gempa bumi, banjir bandang, angin puting beliung, hingga gunung meletus. Wilayah Indonesia yang masih memiliki banyak gunung berapi menimbulkan potensi gunung meletus di sebagian wilayah Indonesia.
Gunung meletus merupakan bencana alam yang menakutkan bagi semua masyarakat. Lava gunung yang masih aktif akan keluar ketika gunung meletus, belum lagi pasir debu, dan awan panas yang jelas-jelas merugikan manusia.
Semburan lahar panas dan lava akan meluluhlantakkan apa pun yang dilewatinya. Rumah, jembatan, sekolah, jalan raya, bangunan permanen lainnya, hingga apa pun yang berhasil dilewatinya. Pepohonan dan tetumbuhan akan mati terkena luapan lahar panas.
Bencana gunung meletus tak bisa dianggap sepele. Anak-anak yang mengalaminya akan mengalami dampak traumatik bencana. Tak jarang, banyak anak yang mentalnya terganggu karena mengalami bencana dahsyat gunung meletus. Mereka akan ketakutan bila mendengar bunyi gemuruh atau ledakan, atau trauma melihat awan karena ngerinya kejadian yang mereka alami ketika gunung meletus terjadi.
Bencana alam gunung meletus sudah banyak terjadi di Indonesia. Gunung meletus terdahsyat pernah terjadi di Selat Sunda, yaitu Gunung Krakatau pada 1883. Disebutkan ledakan Krakatau 13.000 kali kekuatan bom atom. Bisa dibayangkan kerusakan yang disebabkan dengan meletusnya Gunung Krakatau ini. Saking dahsyatnya, suara ledakan dan bunyi gemuruh bebatuan yang dimuntahkan dapat didengar dari jarak ribuan mil. Bencana gunung meletus ini membuat mata dunia terbuka tentang bahayanya letusan sebuah gunung.
Ledakan Gunung Krakatau bisa terdengar sampai pulau-pulau kecil di laut Afrika Timur. Banyak korban jiwa yang meninggal saat terjadinya gunung meletus ini. Diperkirakan lebih dari 36 ribu jiwa yang terpanggang dan terkena letusan gunung Krakatau.
Tahun 1927, tempat Gunung Krakatau meletus muncul sebuah dataran tinggi yang berupa gunung baru yang diberi nama sebagai Anak Krakatau. Banyak orang yang mengkhawatirkan kalau Anak krakatau akan meletus, tetapi para ahli geologi menegaskan kemungkinan Anak Krakatau meletus sangat kecil sekali.
Gunung Meletus Terdahsyat
Tak hanya di Indonesia saja terjadi bencana alam gunung meletus, di beberapa negara luar pun pernah juga terjadi gunung meletus yang dahsyat ledakannya, selain ledakan gunung Krakatau. Beberapa gunung meletus di antaranya adalah Gunung Vesuvius, St. Helens, Mauna Loa, Gunung Pinatubo, Tambora, dan gunung-gunung lainnya.
Gunung Vesuvius berlokasi di Teluk Maples, Italia Selatan. Hingga saat ini, gunung berapi aktif ini telah meletus sebanyak 30 kali. Letusan yang paling terkenal terjadi tahun 78 Masehi. Gunung meletus yang dahsyat ini menyemburkan lava dan abu panas selama berhari-hari. Pompeii dan Stabiae terkubur rapat oleh abu panas. Banyak korban jiwa yang meninggal akibat gunung meletus ini, diperkirakan mencapai 1.000 jiwa.
Di Amerika Serikat, St. Helens pernah meletus pada 18 Mei 1980. Gunung berapi ini memuntahkan lahar dan lava dengan hebat. Sepanjang sejarah Amerika Serikat, letusan gunung ini yang paling parah menimbulkan kerugian ekonomi. Akibat gunung meletus ini 57 orang tewas. Saat ini, tempat lokasi letusan gunung menjadi kawasan Monumen Nasional Gunung Berapi Gunung St. Helens.
Gunung meletus dahsyat lainnya yang pernah ada dan terjadi adalah Mauna Loa yang merupakan gunung berapi terbesar di dunia yang membentuk Pulau Hawaii di Amerika Serikat dan Negara Hawaii di Samudera Pasifik. Mauna Loa telah meletus sebanyak 33 kali, terakhir pada 1984 lalu.
Gunung meletus yang pernah terjadi di Filipina dan menimbulkan letusan dengan kekuatan besar adalah Gunung Pinatubo. Lokasi gunung ini berada di Pulau Luzon. Gunung Pinatubo meletus pada 1991. Letusan gunung ini merupakan letusan gunung terbesar kedua di abad ke-20. Akibat prediksi atas penanggulanan bencana berhasil, letusan gunung Pinatubo tidak menewaskan manusia. Puluhan ribu orang bisa mengungsi dan menyelamatkan diri sebelum letusan gunung terjadi. Hanya saja, daerah sekitar Gunung Pinatubo luluh lantak terkena abu panas dan lahar.
Negara Perancis pun pernah mengalami gunung meletus. Mount Pelee yang berada di wilayah Martinique meletus pada Mei 1902 dan diperkirakan menewaskan lebih dari 30 ribu dan menghancurkan Santo Pierre. Gunung yang memiliki ketinggian lebih dari 4.500 kaki termasuk gunung berapi di Perancis.
Indonesia kembali dilanda gunung meletus dahsyat di kawasan Sumbawa. Gunung Tambora memuntahkan laharnya pada 1815. Letusan gunung ini sangat hebat dan merusak semua tempat. Ledakan gunung Tambora membuat kawasan Sumbawa dan daerah sekitarnya diliputi kegelapan. Korban jiwa tak terhitung saking banyaknya, belum lagi gunung meletus ini disertai tsunami, dan diperparah dengan kelaparan dan penyakit yang melanda karena kurang cepatnya tindakan penyelamatan korban jiwa. Letusan Gunung Tambora sangat kuat hingga panas yang menyembur mampu melubangi atmosfer dan mengubah iklim dunia. Akibat dari gunung meletus tersebut, tahun 1816 tak ada musim panas di negara Eropa dan Amerika Utara atau yang lebih dikenal dengan sebutan “the year without summer”.
Di Pulau Honshu, Jepang, terdapat gunung berapi yang masih aktif bernama Gunung Asama. Tahun 1783, Gunung Asama meletus dan menimbulkan kerusakan yang parah dan menewaskan 1.500 jiwa. Gunung ini kembali meletus pada September 2004, tetapi beruntung tak ada korban jiwa dan kerusakan yang melanda Jepang. Gunung meletus kembali terjadi di Jepang, dan lagi-lagi Gunung Asama lah yang meletus. Pada 2 Februari 2009, gunung Asama mengepulkan asap dan hujan abu. Letusan gunung Asama termasuk status bahaya tingkat tiga. Semua warga Jepang yang tinggal dan bekerja di sekitar gunung teresbut harus menghentikan kegiatan dan diungsikan.
Mengenali Tanda Bencana Gunung Meletus
Semua bencana alam bisa diprediksi kedatangannya oleh manusia dengan melihat tanda-tanda yang diperlihatkan oleh sumber bencana. Setidaknya, seiring ilmu pengetahuan yang berkembang, manusia dapat memperkirakan tingkat bencana atau tanda peringatan suatu bencana gunung meletus terjadi. Hal ini bisa meminimalisirkan tingkat kerugian yang disebabkan oleh bencana alam gunung meletus.
Dinas Badan Meteorologi dan Geofisika menyampaikan beberapa tanda peringatan gunung meletus, di antaranya dengan memasang sistem peringatan dini lahar gunung meletus di beberapa gunung berapi aktif di Indonesia. Misalnya saja di Merapi. Di sana telah terpasang sistem peringatan dini lahar terdiri dari alat penakar curah hujan otomatis, kamera CCTV, dan geofon.
Geofon merupakan alat pemantau gerakan atau pergeseran tanah yang mengonversikannya menjadi tegangan listrik. Gerakan yang telah menjadi tegangan listrik tersebut bida direkam. Geofon mengukur gelombang di permukaan bumi yang frekuensinya lebih tinggi sekitar 1 hertz.
Banyaknya teknologi yang dikembangkan untuk penanggulangan bencana memang diharapkan bisa mengecilkan risiko kerusakan dan kerugian baik materiil mau pun non materiil. Bencana alam memang terjadi karena kehendak Tuhan Yang Maha Esa, tetapi manusia bisa membuat alam bersahabat dengan tidak mencemarinya atau mengotorinya. Apabila alam sudah marah pada manusia, bencana alam akan mudah terjadi, tak menutup kemungkinan gunung meletus akan terjadi di mana-mana di wilayah Indonesia.
Gunung meletus merupakan bencana alam yang menakutkan bagi semua masyarakat. Lava gunung yang masih aktif akan keluar ketika gunung meletus, belum lagi pasir debu, dan awan panas yang jelas-jelas merugikan manusia.
Semburan lahar panas dan lava akan meluluhlantakkan apa pun yang dilewatinya. Rumah, jembatan, sekolah, jalan raya, bangunan permanen lainnya, hingga apa pun yang berhasil dilewatinya. Pepohonan dan tetumbuhan akan mati terkena luapan lahar panas.
Bencana gunung meletus tak bisa dianggap sepele. Anak-anak yang mengalaminya akan mengalami dampak traumatik bencana. Tak jarang, banyak anak yang mentalnya terganggu karena mengalami bencana dahsyat gunung meletus. Mereka akan ketakutan bila mendengar bunyi gemuruh atau ledakan, atau trauma melihat awan karena ngerinya kejadian yang mereka alami ketika gunung meletus terjadi.
Bencana alam gunung meletus sudah banyak terjadi di Indonesia. Gunung meletus terdahsyat pernah terjadi di Selat Sunda, yaitu Gunung Krakatau pada 1883. Disebutkan ledakan Krakatau 13.000 kali kekuatan bom atom. Bisa dibayangkan kerusakan yang disebabkan dengan meletusnya Gunung Krakatau ini. Saking dahsyatnya, suara ledakan dan bunyi gemuruh bebatuan yang dimuntahkan dapat didengar dari jarak ribuan mil. Bencana gunung meletus ini membuat mata dunia terbuka tentang bahayanya letusan sebuah gunung.
Ledakan Gunung Krakatau bisa terdengar sampai pulau-pulau kecil di laut Afrika Timur. Banyak korban jiwa yang meninggal saat terjadinya gunung meletus ini. Diperkirakan lebih dari 36 ribu jiwa yang terpanggang dan terkena letusan gunung Krakatau.
Tahun 1927, tempat Gunung Krakatau meletus muncul sebuah dataran tinggi yang berupa gunung baru yang diberi nama sebagai Anak Krakatau. Banyak orang yang mengkhawatirkan kalau Anak krakatau akan meletus, tetapi para ahli geologi menegaskan kemungkinan Anak Krakatau meletus sangat kecil sekali.
Gunung Meletus Terdahsyat
Tak hanya di Indonesia saja terjadi bencana alam gunung meletus, di beberapa negara luar pun pernah juga terjadi gunung meletus yang dahsyat ledakannya, selain ledakan gunung Krakatau. Beberapa gunung meletus di antaranya adalah Gunung Vesuvius, St. Helens, Mauna Loa, Gunung Pinatubo, Tambora, dan gunung-gunung lainnya.
Gunung Vesuvius berlokasi di Teluk Maples, Italia Selatan. Hingga saat ini, gunung berapi aktif ini telah meletus sebanyak 30 kali. Letusan yang paling terkenal terjadi tahun 78 Masehi. Gunung meletus yang dahsyat ini menyemburkan lava dan abu panas selama berhari-hari. Pompeii dan Stabiae terkubur rapat oleh abu panas. Banyak korban jiwa yang meninggal akibat gunung meletus ini, diperkirakan mencapai 1.000 jiwa.
Di Amerika Serikat, St. Helens pernah meletus pada 18 Mei 1980. Gunung berapi ini memuntahkan lahar dan lava dengan hebat. Sepanjang sejarah Amerika Serikat, letusan gunung ini yang paling parah menimbulkan kerugian ekonomi. Akibat gunung meletus ini 57 orang tewas. Saat ini, tempat lokasi letusan gunung menjadi kawasan Monumen Nasional Gunung Berapi Gunung St. Helens.
Gunung meletus dahsyat lainnya yang pernah ada dan terjadi adalah Mauna Loa yang merupakan gunung berapi terbesar di dunia yang membentuk Pulau Hawaii di Amerika Serikat dan Negara Hawaii di Samudera Pasifik. Mauna Loa telah meletus sebanyak 33 kali, terakhir pada 1984 lalu.
Gunung meletus yang pernah terjadi di Filipina dan menimbulkan letusan dengan kekuatan besar adalah Gunung Pinatubo. Lokasi gunung ini berada di Pulau Luzon. Gunung Pinatubo meletus pada 1991. Letusan gunung ini merupakan letusan gunung terbesar kedua di abad ke-20. Akibat prediksi atas penanggulanan bencana berhasil, letusan gunung Pinatubo tidak menewaskan manusia. Puluhan ribu orang bisa mengungsi dan menyelamatkan diri sebelum letusan gunung terjadi. Hanya saja, daerah sekitar Gunung Pinatubo luluh lantak terkena abu panas dan lahar.
Negara Perancis pun pernah mengalami gunung meletus. Mount Pelee yang berada di wilayah Martinique meletus pada Mei 1902 dan diperkirakan menewaskan lebih dari 30 ribu dan menghancurkan Santo Pierre. Gunung yang memiliki ketinggian lebih dari 4.500 kaki termasuk gunung berapi di Perancis.
Indonesia kembali dilanda gunung meletus dahsyat di kawasan Sumbawa. Gunung Tambora memuntahkan laharnya pada 1815. Letusan gunung ini sangat hebat dan merusak semua tempat. Ledakan gunung Tambora membuat kawasan Sumbawa dan daerah sekitarnya diliputi kegelapan. Korban jiwa tak terhitung saking banyaknya, belum lagi gunung meletus ini disertai tsunami, dan diperparah dengan kelaparan dan penyakit yang melanda karena kurang cepatnya tindakan penyelamatan korban jiwa. Letusan Gunung Tambora sangat kuat hingga panas yang menyembur mampu melubangi atmosfer dan mengubah iklim dunia. Akibat dari gunung meletus tersebut, tahun 1816 tak ada musim panas di negara Eropa dan Amerika Utara atau yang lebih dikenal dengan sebutan “the year without summer”.
Di Pulau Honshu, Jepang, terdapat gunung berapi yang masih aktif bernama Gunung Asama. Tahun 1783, Gunung Asama meletus dan menimbulkan kerusakan yang parah dan menewaskan 1.500 jiwa. Gunung ini kembali meletus pada September 2004, tetapi beruntung tak ada korban jiwa dan kerusakan yang melanda Jepang. Gunung meletus kembali terjadi di Jepang, dan lagi-lagi Gunung Asama lah yang meletus. Pada 2 Februari 2009, gunung Asama mengepulkan asap dan hujan abu. Letusan gunung Asama termasuk status bahaya tingkat tiga. Semua warga Jepang yang tinggal dan bekerja di sekitar gunung teresbut harus menghentikan kegiatan dan diungsikan.
Mengenali Tanda Bencana Gunung Meletus
Semua bencana alam bisa diprediksi kedatangannya oleh manusia dengan melihat tanda-tanda yang diperlihatkan oleh sumber bencana. Setidaknya, seiring ilmu pengetahuan yang berkembang, manusia dapat memperkirakan tingkat bencana atau tanda peringatan suatu bencana gunung meletus terjadi. Hal ini bisa meminimalisirkan tingkat kerugian yang disebabkan oleh bencana alam gunung meletus.
Dinas Badan Meteorologi dan Geofisika menyampaikan beberapa tanda peringatan gunung meletus, di antaranya dengan memasang sistem peringatan dini lahar gunung meletus di beberapa gunung berapi aktif di Indonesia. Misalnya saja di Merapi. Di sana telah terpasang sistem peringatan dini lahar terdiri dari alat penakar curah hujan otomatis, kamera CCTV, dan geofon.
Geofon merupakan alat pemantau gerakan atau pergeseran tanah yang mengonversikannya menjadi tegangan listrik. Gerakan yang telah menjadi tegangan listrik tersebut bida direkam. Geofon mengukur gelombang di permukaan bumi yang frekuensinya lebih tinggi sekitar 1 hertz.
Banyaknya teknologi yang dikembangkan untuk penanggulangan bencana memang diharapkan bisa mengecilkan risiko kerusakan dan kerugian baik materiil mau pun non materiil. Bencana alam memang terjadi karena kehendak Tuhan Yang Maha Esa, tetapi manusia bisa membuat alam bersahabat dengan tidak mencemarinya atau mengotorinya. Apabila alam sudah marah pada manusia, bencana alam akan mudah terjadi, tak menutup kemungkinan gunung meletus akan terjadi di mana-mana di wilayah Indonesia.
No comments:
Post a Comment