Wednesday, January 1, 2014

Definisi kekuasaan, sumber, dan pengaruhnya.

DEFINISI KEKUSASAAN
Menurut Max Weber kekuasaan itu dapat diartikan sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang actor didalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan.

Walter Nord merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya.

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002).
Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).



SUMBER  KEKUASAAN MENURUT FRENCH & RAVEN (1959)
• Kekuasaan Imbalan => target taat agar ia mendapat ganjaran / imbalan yang diyakini dikuasai atau dikendalikan oleh agent.
• Kekuasaan Paksaan => target taat agar ia terhindar dari hukuman yang diyakini dan diatur oleh agent.
• Kekuasaan Sah => target taat karena ia yakin bahwa agent mempunyai hak untuk membuat ketentuan atau peraturan dan bahwa target mempunyai kewajiban untuk taat.
• Kekuasaan Pakar => target taat karena ia yakin atau percaya bahwa agent mempunyai pengetahuan khusus tentang cara yang terbaik untuk melakukan sesuatu.
• Kekuasaan Rujukan => target taat karena ia memuja agent atau mengidentifikasi dirinya dengan agent dan mengharapkan persetujuan agent.

DEFINISI PENGARUH
WIRYANTO
Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi
 
UWE BECKER
Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang - berbeda dengan kekuasaan - tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan
(involed is formatif vermogen dat - in tegens telling tot macht - niet direct verbonden is met strijd en de doorzetting van belangen
 
NORMAN BARRY
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya
(influence is a type of power in that a person who is influenced to act in a certain way may be said to be caused so to act, even though an overt threat of santions will not be the motivating force)
 
ALBERT R. ROBERTS & GILBERT
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan
 
PENGARUH TAKTIK ORGANISASI
Yukl dan kolega-koleganya (Yukl & Falber, 1990; Yukl, Lepsinger, & Lucia, 1992 ; Yukl & Tracey , 1992) mengidentifikasi sembilan buah taktik mempengaruhi yang proaktif yang relevan bagi para manajer dalam organisasi. Kesembilan taktik ini meliputi: 
[1] taktik mengesahkan (legitimating tactics), 
[2] persuasi asional, 
[3] permintaan berinspirasi, 
[4] konsultasi, 
[5] taktik pertukaran , 
[6] permintaan secara pribadi (Personal appeals), 
[7] taktik menjilat (ingratiation tactics), 
[8] taktik menekan, dan 
[9] taktik berkoalisi.  

Tipe - tipe Kontrol

Menurut Winardi (2000, hal. 589). Fungsi pengawasan dapat dibagi dalam tiga macam tipe, atas dasar fokus aktivitas pengawasan, antara lain:
  1. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control)
  2. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)
  3. Pengawasan Feed Back (feed back control)
Kontrol proses manajemen
  1. merencanakan strategi
  2. menyusun anggaran
  3. pelaksanaan
  4. evaluasi

Definisi controlling dan langkah-langkahnya

Menurut Henri Fayol,

 Pengendalian adalah suatu usaha terdiri dari melihat segala sesuatu yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diambil, perintah yang telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Objek adalah untuk menunjukkan kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan dicegah berulang.

Menurut Mochler dalam Stoner James, A. F. (1988) menetapkan empat langkah dalam proses pengendalian, yaitu sebagai berikut:
  1. Menentukan standar dan metode yang digunakan untuk mengukur prestasi.
  2. Mengukur prestasi kerja.
  3. Menganalisis apakah prestasi kerja memenuhi syarat. 
  4. Mengambil tindakan korek

Actuating

Definisi actuating adalah membuat semua anggota kelompok agar mau berkerjasama dan bekerja secara iklas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanan dan usaha-usaha pengorganisasian.
(Sumber:G.R. Terry, 1993, http://www.slideshare.net/MaRNi_FKM/actuating)

Prinsip actuating

Menurut Handoko (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:
  1. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya.
  2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia.
  3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi.
  4. Menghargai hasil yang baik dan sempurna.
  5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih.
  6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup.
  7. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya.
Pentingnya mencapai actuating managerial yang efektif

 Untuk menciptakan kerjasama yang lebih efisien, mengembangkan kemampuan & keterampilan staf, menumbuhkan rasa memiliki & menyukai pekerjaan, mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi & prestasi kerja staf, Dan membuat organisasi berkembang secara dinamis.

Manfaat struktur fungsional dan struktur divisional

Manfaat struktur fungsional
  1. Efisiensi
  2. Komunikasi dan jaringan
  3. Mempertahankan tingkat pengendalian strategi
  4. Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi

Manfaat struktur divisional
  1. Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
  2. Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
  3. Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
  4. Kesempatan karir lebih terbuka

Kerugian dari struktur fungsional dan struktur divisional

Kerugian Struktur Fungsional
  1. Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
  2. Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
  3. Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
  4. Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit
Kerugian struktur Divisional
  1. Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi fungsional
  2. Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar  divisi
  3. Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah