Thursday, December 4, 2014

Kecerdasan Buatan atau Intelegensi Artifisial  
Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer.
 Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.


Dan salah kecerdasan buatan yang saya kagumi adalah 
Simulasi penerbangan ( flight simulator) adalah sebuah sistem untuk mewujudkan gambaran penerbangan sebuah pesawat terbang yang mendekati kenyataan yang sebenar-benarnya. Perbedaan tipe sebuah simulasi penerbangan dalam permainan komputer adalah ukuran dari kokpit dan dalam akurasi dari citra yang diolah oleh suatu keadaan dari seni teknologi komputer.
Simulasi penerbangan sering digunakan oleh industri penerbangan dan militer untuk melatih pilot, simulasi bencana dan pengembangan sebuah pesawat. Teknik simulasi penerbangan juga digunakan dalam industri luar angkasa sebagai acuan untuk beberapa pekerjaan seperti :
  1. pengembangan, pengujian, dan verifikasi sebuah perangkat keras dalam industri ini
  2. untuk pengujian dan pengembagan dari perangkat lunak pesawat
  3. sebagai pengembangan tampilan baru cokpit untuk meningkatkan kewaspadaan awak pesawat
Flight Simulator berhasil menyelamatkan ribuan nyawa penerbang. Penciptanya baru diberi penghargaan setelah 22 tahun meninggal.
National Inventors Hall of Fame (NIHF) pada tanggal 11 Februari 2003 memberikan penghargaan kepada Edwun A Link, Jr. Ia adalah penemu flight simulator dan flight trainer. Namanya kemudian ditetapkan sebagai salah seorang dari deretan Hall of Fame. Edwin Jr diberi penghormatan khusus seiring perringatan 100 tahun penerbangan The Flyer tahun 2003. Saat diberi penghargaan, Edwin A. Link Jr sudah tiada. Ia wafat 22 tahun lampau. Tahun 2003 itu karya Edwin jr dianggap sebagai salah satu milestone dalam sejarah penerbangan dunia. Ribuan nyawa penerbang telah diselamatkan oleh si pilot saver temuannya tersebut.
Selain itu, penggunaan simulator juga telah berhasil menekan biaya latihan sekecil-kecilnya dibandingkan menggunakan pesawat sesungguhnya. Kebutuhan operasional simulator hanyalah suplai arus listrik yang stabil. Sementara pesawat terbang butuh bahan bakar dan biaya lainnya

No comments:

Post a Comment